Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Taufiq
Kiemas menilai tidak mungkin Joko Widodo, yang saat ini menjabat sebagai
Gubernur DKI, diusung dalam Pemilu Presiden 2014.
"Enggak mungkin," kata Taufiq sesuai menghadiri peresmian Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi (MK) di Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/2/2013).
"Enggak mungkin," kata Taufiq sesuai menghadiri peresmian Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi (MK) di Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/2/2013).
Taufiq berharap agar Jokowi tidak ditarik dalam wacana capres atau cawapres di 2014. "Jangan, kasihan," ucapnya.
Suami Megawati Soekarnoputri itu lalu berseloroh, "Kenapa enggak Pak Taufiq aja sih? Hahaa..."
Seperti diberitakan, Jokowi "diseret" ke wacana Pemilu Presiden 2014. Jokowi dianggap layak untuk diusung menjadi salah satu calon pemimpin Indonesia mendatang.
Dalam sejumlah survei, elektabilitas Jokowi berada di urutan atas, lebih tinggi dari politisi senior, seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie alias Ical, Megawati Soekarnoputri, Wiranto, hingga Jusuf Kalla.
Bahkan, politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo membuka wacana menduetkan politisi PDI-P itu dengan capres Golkar, Ical. Sebaliknya, bagi PDIP, wacana itu merupakan "jebakan Batman" yang dapat menjadi bumerang jika salah disikapi.
Menurut Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah, sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sedang mendapat amanah untuk membangun "Jakarta Baru" hingga 2017. Dengan demikian, terlalu sulit menerima tawaran capres/cawapres dari pihak lain.
Jika terjebak dalam skenario, kata Basarah, publik akan menilai Jokowi adalah tokoh yang haus jabatan dan kekuasaan. Begitu pula dengan PDI-P, sebagai parpol yang mengusung Jokowi, akan dinilai sebagai parpol yang tidak amanah, tidak konsisten, dan menghalalkan segala cara hanya untuk kemenangan di pilpres.
0 komentar:
Posting Komentar